Diaspora NU dan Diplomasi Islam Moderat di Arab Saudi

ISMES – Warga asal Indonesia yang tinggal di luar negeri, biasa dikenal dengan istilah diaspora Indonesia, merupakan aset penting dalam diplomasi budaya Nusantara di negara-negara sahabat. Satu di antaranya diaspora (muqimin) warga Nahdlatul Ulama (NU) yang tinggal di Arab Saudi. Di tengah semangat pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin mengampanyekan tradisi Islam moderat khas Indonesia ke penjuru dunia, peran warga NU di luar negeri, khususnya di Arab Saudi, sangat penting bagi jalur diplomasi yang diperankan aktor selain negara.

Flyer Acara

Bak gayung bersambut, Arab Saudi saat ini memang tengah gencar-gencarnya menyuarakan moderatisme di negaranya melalui Visi Saudi 2030. Banyak sekali kebijakan Arab Saudi yang mengarah ke sana, termasuk rencana membuka hubungan dengan Israel dan bahkan Iran, dua musuh bebuyutannya selama ini.
Menarik untuk melihat tren perubahan Arab Saudi ini. Mungkinkah Arab Saudi yang identik dengan ideologi Islam Wahabiyah yang cenderung kaku bisa berubah ke arah Islam yang moderat? Dalam konteks ekonomi, perubahan tersebut tentu disikapi secara positif. Namun, secara politik internasional dan ideologis, perubahan ini mendapat tanggapan yang cukup skeptis.
Demikian benang merah dari Diskusi Ramadhan yang terselenggara atas kerjasama ISMES dengan Rumah Produksi Indonesia (RPI) cabang Riau pada @ Mei 2021 lalu yang bertajuk Diaspora NU dan Diplomasi Islam Moderat Arab Saudi. Diskusi ini dinarasumberi oleh Bapak Ahmad Ubaedillah, Ph.D selaku Atdikbud KBRI di Riyadh, Arab Saudi yang juga akademisi UIN Syarih Hidayatullah, Jakarta. Narasumber berikutnya adalah Dr. Ryantori selaku Direktur Eksekutif ISMES yang juga akademisi HI Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta. Fahmi Salsabila, M.Si selaku Ketua DPW RPI Riau yang juga Sekjen ISMES berkenan memoderatori diskusi ini. Diskusi dimeriahkan dengan kehadiran dua puluh orang peserta dari kalangan ISMES dan RPI serta para peminat kajian Timur Tengah serta praktisi bisnis yang menyasar kawasan Timur Tengah.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*