Paris (ANTARA News) – Prancis pada Selasa menyuarakan keprihatinan bahwa militer Mesir tampaknya menempel ke kekuasaan setelah pemilihan presiden dan menyerukan cepat kembali ke demokrasi.
Dewan militer yang berkuasa di Mesir mengumumkan darurat militer secara de facto setelah pemilu, memberikan kontrol angkatan bersenjata atas legislatif dan anggaran negara, lapor AFP.
Pihaknya juga memberikan hak veto kepada para jenderal atas konstitusi baru yang akan disusun oleh panel yang mereka pilih.
“Penyerahan semua kekuasaan yang cepat dan tertib kepada pemerintah sipil yang dipilih secara demokratis adalah cara terbaik untuk menanggapi aspirasi rakyat Mesir,” kata jurubicara kementerian luar negeri Prancis Bernard Valero kepada wartawan.
“Kami ingin para aktor politik untuk mengambil jalan ini melalui dialog.”
Saat pemilu ditutup pada Minggu malam di Mesir, militer yang berkuasa mengeluarkan dokumen konstitusional baru menggantikan deklarasi asli yang diterbitkan pada Maret 2011 setelah pemberontakan yang menggulingkan rezim Hosni Mubarak.
Dokumen itu efektif melucuti kekuasaan pemerintahan sipil baru. (AK)
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2012