
Penulis Timur Tengah Masih Kurang di Indonesia
Jakarta – Penasehat The Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES) Smith Alhadar mengatakan fakta bahwa penulis masalah Timur Tengah masih sangat kurang di Indonesia padahal kawasan tersebut paling panas di dunia ini.
“Hampir tiap hari ada berita Timur Tengah di media massa yang berita tersebut hanya kalah dengan berita nasional,” lanjut Smith Alhadar pada pertemuan ISMES di Gedung LIPI Jakarta (Kamis, 17/11).
Smith mengatakan bahwa salah satu tujuan dari pembentukan ISMES adalah untuk mengimbangi berita-berita dari Barat yang cenderung berat sebelah. “Kita tidak bisa menelan mentah-mentah berita yang ada, akan tetapi kita harus mendapatkan sumber-sumber pembanding lainnya yang dengan itu kita kita menulis dengan perspektif orang Indonesia,” kata Smith lagi.
Senada dengan Smith, Penasehat ISMES lainnya, M. Hamdan Basyar juga menjelaskan tentang pentingnya menulis buku, jurnal, dan juga di koran untuk memberikan perspektif tentang masalah-masalah Timur Tengah.
Saat ini, salah satu program kerja Pengurus ISMES adalah penulisan buku Profil Negara-Negara Timur Tengah yang sampai sekarang menjadi rujukan di berbagai universitas. *