Teheran (ANTARA News) – Parlemen baru Iran akan dikuasai para pendukung konservatif dari pemimpin spiritual Ayatollah Ali Khamenei, demikian hasil-hasil dari pemilu pekan lalu, Senin.
Parlemen, yang juga dikenal dengan nama Majelis, akan diisi sekitar separuh dari anggotanya sekarang adalah muka-muka baru, banyak yang terpilih melalui jalur “independen”. Dari para anggota parlemen sekarang, 170 orang tidak akan duduk dalam parlemen baru.
Struktur rumit dari politik dan ketidakpastian menyangkut kesetiaan faksi dan aliansi pribadi membuat sulit untuk meramalkan keseimbangan dari para anggota baru, yang terbelah antara para pendukung dan pengeritik Presiden Mahmoud Ahmadinejad.
“Dari 290 kursi, 225 kursi parlemen diisi oleh para pemenang pemilu Jumat dan 65 kursi lainnya termasuk 25 di ibu kota Iran, Teheran, akan diputuskan dalam satu pemilihan, kemungkinan dalam pertengahan pertama bulan Iran yang dimulai 21 April, kata Menteri Dalam Negeri Mostafa Mohammad Najar –yang dikutip media, Senin.
Ia mengeluarkan pernyataan itu kepada wartawan,mengumumkan hasil resmi penghitungan suara.
Kelompok reformasi tersisih, yang memboikot pemilu itu, kehilangan paling banyak kursi mereka, mempertahankan hanya 19 dari 60 kursi mereka dalam parlemen aekarang.
Pemilu itu menunjukkan dua faksi penting konservatif, satu adalah para pendukung Ahmadinejead dan yang lain adalah pesaingnya, yang berusaha menguasai parlemen baru.
Tetapi baik Front Konservatif Bersatu maupun Front Perlawanan Iran Islam yang pro-Ahmadinejad tidak meraih mayoritas,kata kompilasi hasil-hasil pemilu yang dlakukan AFP.
Front Bersatu, yang dipimpin ketua parlemen sekarang Ali Larijani, meraih 43 kursi sementara kelompok Perlawanan menempatkan 10 anggota parlemen baru yang menurut rencana akan memulai bersidang 26 Mei.
Tetapi 54 kandidat yang diajukan kedua faksi itu juga terpilih. Tidak ada indikaksi partai mana yang akan mereka pilih untuk mendukung. Ketidak pastiah juga terjadi untuk 90 kandidat “independen”, yang kepercayaan mereka tetap tidak diketahui.
Satu faksi kecil anti-Ahmadinejad , Suara Bangsa berhasil meraih dua kursi.
Dan lima kursi lainnya kembali direbut tiga minoritas agama — Kristen, Yahudi dan Zoroastria– yang diakui republik Islam itu.
Kementerian dalam negeri mengumumkan bahwa kehadiran para pemilih lebih dari 64persen–lebih banyak daripada 55 persen dalam pemilihan parlemen tahun 2008– sebagai satu kemenangan bagi Iran.